1. Teknik Perbanyakan Tanaman.
Teknik perbanyakantanaman nanas dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara
vegetatif dapat digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota
buah, stek batang dan dengan cara kultur in vitro. Cara kultur in vitro biasanya digunakan untuk memproduksi bibit
tanaman yang seragam dalam jumlah besar. Sedangkan cara generatif dengan biji
yang ditumbuhkan dengan persemaian.Kualitas bibit yang baik harus berasal dari
tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
Cara perbanyakan bibit
tanaman nanas yang akan ditulis disini adalah dari bibit tunas batang dan
dari stek.
1.
Bibit Tunas Batang.
Adapun cara pembibitan
dari tunas batang adalah sebagai berikut :
1). Memilih tunas
batang yang akan digunakan untuk pembibitan. Tanaman nanas dalam keadaan sedang
berbuah atau telah dipanen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm.
2). Kemudian memotong
daun-daun dekat pangkal pohon, untuk mengurangi penguapan dan mempermudah
pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan
bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
1.
Bibit Nanas dari Stek.
Adapun cara pembibitan
dari stek adalah sebagai berikut :
1). Memotong batang nanas
yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm.
2). Membelah potongan
menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas
3). Potongan-potongan
tersebut disemaikan dalam media pasir bersih
4). Setelah 3,5 bulan,
bibit akan mencapai ketinggian 25-35 cm. maka bibit bisa langsung ditanam di
kebun
Adapun tahap-tahap
pembibitan tanaman nanas adalah sebagai berikut :
1). Persemaian
Tanaman.
Persemaian untuk nanas
memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak
persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang untuk
mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan
sedalam 1,5 – 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga
agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian
dengan lembar plastic tembus cahaya (bening).
Stek batang nanas
dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan
dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan
pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1).
Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian
perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
2). Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaanpembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi
media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan
dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah
ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika
diperlukan.
3). Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat
dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan
3. Penanaman Tanaman.
1). Pengolahan
Media Tanam
a) Persiapan
Penanaman nanas dapat
dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan
yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan
yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan.
Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh
dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan
tergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan tanah dan ekologi
pertumbuhannya.
b) Pembukaan Lahan
Untuk membuka suatu
lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan
dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah
dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena,
bisa berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering
minimal selama 15 hari agar tanah benar-benar matang dan siap ditanami.
c) Pembentukan
Bedengan
Pembentukan bedengan
dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang
sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara
meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan
pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan
selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai
dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
d) Pengapuran
Derajat kemasaman
tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah
dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya
dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas
terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur
disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila
tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar
kapur cepat melarut.
e) Pemupukan
Dalam penanaman nanas
dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Cara
pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per
lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan
pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah,
khususnya nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang
pembungaan.
2). Teknik Penanaman
a) Penentuan Pola
Tanam
Pola tanam merupakan
pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu,
dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem
tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm
baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan
jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam
60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan
adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman
sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris
rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan
jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak
tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan
adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan
jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
b) Pembuatan Lubang
Tanam
Pembuatan lubang tanam
pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan system tanam. Ukuran lubang tanam:
30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat
lain.
c) Cara Penanaman
Penanaman yang baik
dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1) membuat
lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil
bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia
masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di
sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman
dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah
lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian
pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
3). Pemeliharaan
Tanaman
a) Penjarangan dan
Penyulaman
Penjarangan nanas
tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon.
Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak
tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit.
b) Penyiangan
Penyiangan diperlukan
untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing tanaman nanas
dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar sering
menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan
rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan
bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan
dengan mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di
sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga
membentuk guludan.
c) Pembubunan
Pembubunan diperlukan
dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor
ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di
sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih
dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk
memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup
kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
d) Pemupukan
Pemupukan dilakukan
setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan
berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah.
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah:
a) Pupuk NPK tablet
(Pamafert)
Bentuk pupuk berupa
tablet, berat 4 gram setiap tablet. Dosis anjuran satu tablet tiap tanaman
b) Pupuk tunggal
berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCl
1. Dosis anjuran 1: ZA
100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per
hektar. Pupuk susulan
diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang
sama.
2. Dosis anjuran 2:
mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan
ZA 125 kg atau urea
62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6
Bulan dipupuk kandang
10 ton/ha.
Cara pemberian pupuk
dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman
nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama
pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan
urea per hektar.
e) Pengairan dan
Penyiraman
Sekalipun tanaman
nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan tanaman yang optimal
diperlukan air yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam
seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu
pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan secara optimal. Pengairan
dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan
pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu pengairan yang paling
baik adalah sore dan pagi hari dengan menggunakan mesin penyemprot atau embrat
0 komentar:
Posting Komentar