Posisi / Peran Guru pada ranah PAI
tokoniaga - Posisi / Peran Guru pada ranah PAI - Jika guru di analogikan sebuah
tombak, maka, dia adalah tombak bermata dua. Satu mata harus memiliki ketajaman
dalam penguasaan materi dan hakekat ilmu yang akan di ajarkan, sedangkan satu
mata tajam lainnya adalah karena memiliki kemampuan atau ketrampilan dalam
meramu dan menyajikan materi sehingga siswa dapat belajar dengan bermakna,
serta memberikan kegunaan yang dapat di rasakan dari proses pembelajaran yang
diikuti, bayangkan bagaimana tombak ini mencapai sasaranya, jika salah satu
ujung tombak tumpul atau bahkan keduanya. Oleh karena itu, guru tidak hanya
mampu menguasai materi yang akan di ajarkan, tetapi juga mampu dan trampil
dalam mengkondisikan pembelajaran bagi siswa.[1] Posisi / Peran Guru pada ranah PAI
Eksistensi dan posisi Rasulullah
SAW sebagai sang educator (Pendidik, Pengajar, guru ) bagi seluruh
manusia telah banyak. tokoniaga - Posisi / Peran Guru pada ranah PAI diungkapkan dalam Al-Qur`an sebagaimana firman Allah berikut[2] :
uqèd Ï%©!$# y]yèt/ Îû z`¿ÍhÏiBW{$#
Zwqßu
öNåk÷]ÏiB (#qè=÷Ft öNÍkön=tã
¾ÏmÏG»t#uä öNÍkÏj.tãur
ãNßgßJÏk=yèãur |=»tGÅ3ø9$# spyJõ3Ïtø:$#ur
bÎ)ur (#qçR%x.
`ÏB ã@ö6s% Å"s9 9@»n=|Ê &ûüÎ7B
ÇËÈ
( الجمعة : 2 )
Artinya :
Dialah tuhan yang telah
mengutus kepada kaum ummi (buta hutuf) seorang rasul dari kalangan mereka
sendiri, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, (berjuang) mensucikan
mereka, serta mengajarkan mereka kitab dan hikmah (As-sunnah). Sesungguhnya
mereka sebelum diutusnya Muhammad benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata. ( Q.S.
Al-Jumu`ah : 2 )
!$tBur
y7»oYù=yör&
wÎ)
Zp©ù!$2 Ĩ$¨Y=Ïj9 #Zϱo0
#\ÉtRur
£`Å3»s9ur usYò2r& Ĩ$¨Z9$#
w cqßJn=ôèt ÇËÑÈ ( السبع : 28 )
Artinya :
Kami tidak mengutusmu
(Muhammad), Kecuali sebagai seorang pembewa kabar gembira dan pemberi
peringatan kepada seluruh manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.(Q. S. Saba` : 28)[3]
tokoniaga - Posisi / Peran Guru pada ranah PAI
tokoniaga - Posisi / Peran Guru pada ranah PAI
[1]. Isjoni, Guru Sebagai Motifator
Perubahan, (Yogyakarta : Pustaka Belajar,
Cet.II, 2009) hlm 13.
[2]
. Abdul Fattah Abu Ghudah, 40
Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah. (Bandung : Irsyad Baitussalam. Cet. 1. 2009)
hlm. 23-24.
[3] Ibid. hlm. 24
0 komentar:
Posting Komentar